Tuesday, October 07, 2008

Film : The Assasination of Jesse James, By The Coward Robert Ford

The Assasination of Jesse James, By The Coward Robert Ford
Casey Affleck. Brad Pitt.



Ini Film koboy, Ya. Ini adalah fim yang isinya cuma dar-der-dor, salah besar. Justru minim tembak-tembakan. Buat gue ini film tentang kejiwaan. Lho? Ya, karena di film ini kita akan di suguhkan kondisi kejiwaan orang yang ketakukan, panik. Ceritanya Jesse James adalah garong kesohor di amerika jaman koboy. Terlalu sulit di ringkus aparat. akhirnya aparat mencari gerombolan dari Jesse James yang bisa dijadikan pengkhianat untuk meringkus (membunuh pun sudah bagus) Jesse James. Muncul nama Robert Ford. Dialah di pengkhianat itu. Ironisnya justru Robert Ford adalah penggemar berat Jesse James sejak kecil. Masalahnya muncul ketika Jesse James tahu bahwa ia sedang di khianati. Satu per satu ia mencurigai gerombolannya sendiri. Robert Ford panik setengah mati. Ia ketakutan di bunuh Jesse James.

Di mana sisi kejiwaannya? Di hampir seluruh filmnya. Ekspresi dari Jesse James yang lepas kendali karena tahu ia di khianati. Ekspresi ketakutan dan mohon ampun dari teman-temannya Jesse James. Dan yang paling dahsyat, ekspresi ketakutan, panik, seorang penghianat yang takut ketahuan kedoknya. Terakhir, bagaimana dampak psikologis sebuah pengkhianatan bagi si pengkhianat. Walaupun tempo film ini berjalan lambat (menurut gue), tapi akting Dahsyat mampus Casey Afleck sebagai Robert Ford benar-benar luar biasa. Melampaui si Jesse James-nya sendiri. Oh iya, omong-omong, Jesse James nya adalah Brad Pitt.

Ponten : 7,5. Casey Affleck : 9.

Film : The Great Debaters

The Assasination of Jesse James, By The Coward Robert Ford
Denzel Washington


Film ini bercerita tentang Melvin Tolson (Denzel Washington), profesor di Wiley College Texas, yang membentuk sebuah tim debat sekolah. Settingnya di 1935, jaman si saat rasisme masih merajalela di Amerika. Tim Debat bentukan Melvin Tolson ini bukan saja harus mengasah kemampuan mereka tapi juga harus berjuang melawan diskriminasi di masyarakatnya. Walaupun begitu mereka berhasil memenangkan lomba demi lomba, bahkan pada akhirnya mereka harus berhadapan dengan tim debat dari Harvard.

Film yang benar-benar bermutu. Jangan lihat dari berapa nominasi penghargaan yang diraih film ini. Jangan lihat karena Oprah Winfrey produsernya. Jangan bengong dengan akting dahsyat Denzel Wahsington yang benar-benar terasa seperti guru debat (jangankan jadi guru debat, berperan jadi Malcolm X saja Denzel benar-benar mampu menguasainya!), di tambah lagi kisah yang (tak habis-habisnya) tentang perilaku rasis kulit putih Amerika. Lihat saja filmnya. Benar-benar film yang harus di tonton.

Ponten : 8